Monday, December 12, 2011

Cenote Angelita - Sungai di bawah laut? Penjelasan singkat!

Awalnya, saya sama sekali tidak berniat untuk memposting soal ini. Namun sepertinya Cenote Angelita menjadi begitu terkenalnya di Indonesia sehingga saya menerima banyak sekali email yang meminta saya untuk menulis soal ini. Karena itu harap maklum kalau tulisan ini sedikit terlambat.


Saya berusaha mengumpulkan beberapa informasi mengenai Cenote Angelita sehingga kalian bisa mendapatkan informasi yang berbeda dari yang sudah kalian baca, walaupun tidak banyak yang baru. Banyak yang bertanya kepada saya apakah berita ini sebuah hoax atau bukan. Jawabannya, bukan hoax. Tapi ada beberapa hal yang harus diluruskan.

Sebelum masuk ke Cenote Angelita, kita harus mengerti arti "Cenote". Kata "Cenote" itu berasal dari kata suku maya "D'zonot" yang berarti "sebuah lubang/gua bawah tanah yang memiliki air". Sedangkan "Angelita" berarti "malaikat kecil". Jadi Cenote Angelita berarti "Gua Malaikat Kecil".

Istilah Cenote ini digunakan untuk merujuk kepada gua/lubang yang ada di semenanjung Yucatan, Mexico. Selain Cenote Angelita, di semenanjung Yucatan, ada Cenote-Cenote lainnya, seperti Cenote Aktun Ha, Cenote Calavera, Cenote Chac Mool dan lain-lain. Formasi gua-gua ini terhubung dengan laut dan terbentuk sekitar 6.500 tahun yang lalu.


Cenote-cenote ini memiliki sejarah sangat tua. Suku Maya biasa menggunakannya untuk bepergian ke kota lain. Namun baru pada abad ke-20 ketika penyelaman dan penjelajahan gua menjadi populer, Cenote-cenote ini kembali menarik perhatian.

Cenote Angelita yang sedang kita bicarakan ini terletak sekitar 17 kilometer dari Tulum. Ia memiliki diameter lubang sekitar 30 meter dengan kedalaman sekitar 60 meter. Cenote ini berada di wilayah hutan lebat yang memiliki keanekaragaman flora fauna yang cukup kaya. Bahkan Jaguar juga tinggal di hutan ini.

Karena itu sebenarnya kurang tepat kalau menyebut Cenote Angelita sebagai sungai di dasar laut. Cenote Angelita sebenarnya sebuah gua berair di tengah hutan, bukan di laut, walaupun airnya memang terhubung dengan laut.


Jika kita menyelam ke dalam Cenote Angelita, kita akan menemukan air tawar pada kedalaman 30 meter pertama yang kemudian diikuti dengan air asin pada kedalaman 60 meter. Pada kedalaman itu juga kita bisa melihat sungai dan pohon-pohon di dasarnya.

Nah, Sekarang saya akan membahas tiga karakteristik Cenote ini yang banyak membingungkan orang, yaitu :
  1. Mengapa air asin dan air tawar bisa tidak bercampur?
  2. Bagaimana bisa ada sungai di bawah laut?
  3. Bagaimana pohon bisa hidup di dalam air?
Air asin dan air tawar
Dalam deskripsinya mengenai Cenote Angelita, Anatoly Beloschin, seorang fotografer profesional mengatakan :

“We are 30 meters deep, fresh water, then 60 meters deep – salty water and under me I see a river, island and fallen leaves.."

"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."


Dari deskripsi ini, kita bisa menyimpulkan kalau air tawar berada di atas air asin. Bagaimana mungkin air asin dan air tawar tidak bercampur?

Jawabannya adalah karena sebuah fenomena yang disebut Halocline.

Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut dimana kadar garam berubah dengan cepat sejalan dengan perubahan kedalaman. Perubahan kadar garam ini akan mempengaruhi kepadatan air sehingga Zona ini kemudian berfungsi sebagai dinding pemisah antara air asin dan air tawar.


Air asin memiliki kepadatan yang lebih besar dibandingkan air tawar. Ini membuat ia memiliki berat jenis yang juga lebih besar. Karena itu wajar kalau air tawar berada di atas air asin. Ketika kedua jenis air ini bertemu, ia akan membuat lapisan halocline yang berfungsi menjadi pemisah antara keduanya. Peristiwa ini tidak terjadi di semua pantai atau bagian di laut, namun cukup umum terjadi di gua-gua air yang terhubung ke laut seperti Cenote.

Perbatasan antara air asin dan air tawar (Halocline) pada Cenote Angelita berada pada kedalaman sekitar 33 meter. Dalam kasus Cenote ini, air tawar di permukaan berasal dari air hujan.
Jika ingin lebih jelas, kalian bisa membuat halocline sendiri di rumah. Caranya, masukkan air asin ke dalam sebuah gelas hingga setengah gelas terisi. Lalu, taruh spon di atas air. Setelah itu, tuangkan air tawar perlahan-lahan ke dalam gelas. Maka lapisan halocline akan tercipta sehingga air tawar yang masuk tidak bercampur dengan air asin yang dibawahnya.

Fenomena air tawar yang terpisah dengan air asin sebenarnya bukan hal yang baru. 2.000 tahun yang lalu, seorang ahli geografi Roma bernama Strabo pernah menulis mengenai para penduduk Latakia, barat Siria, yang mengayuh perahunya sekitar 4 kilometer menjauhi pantai lalu menyelam dengan membawa kantung air dari kulit kambing dan mengambil air segar dari dalamnya untuk persediaan air minum bagi kota mereka. Mereka tahu persis tempat dimana air tawar berkumpul di laut. Hari ini, para penyelam juga bisa melakukan hal yang sama di banyak pantai di dunia.


Sungai di bawah laut
Dalam foto yang bisa kita lihat, Cenote Angelita sepertinya memiliki sungai di dasarnya. Jika benar, tentu saja akan sangat membingungkan!


Namun sebenarnya sungai tersebut hanyalah sebuah ilusi. Deskripsi yang paling tepat untuk menyebutnya, bukan sungai, melainkan kabut/awan, karena lapisan yang terlihat seperti sungai itu adalah lapisan Hidrogen Sulfida. Lapisan ini membentuk kabut/awan tebal yang membuat ilusi sungai.

Tidak banyak yang bisa menyelam sampai kedalaman ini karena lapisan ini terdapat di dasar Cenote Angelita, yaitu di kedalaman sekitar 60 meter.

Lapisan Hidrogen Sulfida ini terbentuk akibat pohon-pohon atau organisme yang membusuk di dasar Cenote. Karena itu lapisan ini memiliki bau yang tidak enak, seperti telur busuk (Mungkin sebagian dari kalian juga tahu kalau kita juga mengeluarkan gas ini ketika kita buang angin). Selain karena aktifitas bakteri pembusukan, gas ini juga bisa dihasilkan oleh aktifitas gunung berapi. Dalam kadar yang tinggi, gas ini berbahaya bagi manusia karena bisa mengganggu beberapa sistem dalam tubuh manusia.

Pohon di bawah laut

Saya banyak mendapat pertanyaan ini dan memang Ini adalah sebuah pertanyaan yang menarik. Dari foto di atas, kita bisa melihat kalau pohon di dasar Cenote Angelita mirip dengan pohon yang ada di darat. Kita tahu kalau pohon membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis. Jadi bagaimana mereka bisa hidup di dasar air yang gelap dan dalam?

Jawabannya atas pertanyaan ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu: Tidak ada pohon yang hidup di dasar Cenote!

Kebanyakan dari kita salah menginterpretasikan kalimat Anatoly Beloschin. Anatoly mengatakan :

“We are 30 meters deep, fresh water, then 60 meters deep – salty water and under me I see a river, island and fallen leaves…"

"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."



Ia hanya mengatakan kalau ia melihat daun-daun yang jatuh.

Ini jelas terlihat dari foto-foto yang diambilnya kalau batang-batang pohon itu adalah pohon-pohon yang mati dan daun yang dimaksud adalah daun yang berserakan di dasar Cenote. Anatoly tidak pernah mengatakan melihat pohon hidup di dasar Cenote.

Saya juga tidak bisa menemukan satu sumber pun yang mengatakan ada pohon hidup di dalam Cenote Angelita. Lagipula, jika memang ada pohon yang hidup, mengapa Anatoly tidak mengambil fotonya?

Lalu pertanyaannya, darimana asalnya batang pohon dan daun-daunan tersebut?

Jawabannya adalah karena Cenote ini terletak di tengah Hutan. Tentu wajar kalau ada batang pohon dan dedaunan yang jatuh ke dalam dasar Cenote.

Penutup
Walaupun tidak misterius (inilah sebabnya saya tidak berniat memposting ini pada awalnya), saya akui Cenote Angelita memang indah. Namun, saya rasa tempat ini cukup berbahaya. Kita tidak tahu apa yang akan kita jumpai di tempat gelap seperti itu kan?

Mungkin kalian akan berkata kepada saya: "Brother enigma, saya adalah orang yang suka menyelam dan berpetualang. Setelah membaca tulisan ini, jiwa petualangan saya memanggil dan saya ingin pergi ke sana untuk menyelam."

Saya akan menjawab: "Tahukah kamu kalau tempat seperti itu berbahaya. Bukankah saya sudah mengatakan kalau ada gas hidrogen sulfida yang bau dan berpotensi bahaya."

"Brother, saya tidak takut dengan gas hidrogen sulfida!"

"Tapi, gua itu dalam dan gelap, Kamu kan tidak tahu bisa berjumpa dengan makhluk apa disana."

"Ah, apa sih yang bisa dijumpai, paling hewan kecil yang tidak berarti."

Baiklah kalau begitu. Jika kalian sudah memutuskan, maka saya tidak akan menahan kalian lagi. Jadi saya ucapkan selamat menyelam!


Kasih-kasih kabar ya...

Petualangan Kapal SS Jesmond dan penemuan Atlantis yang muncul dari dalam laut

Tidak ada yang tahu dimana letak benua Atlantis yang sebenarnya. Benua misterius yang disinggung oleh Plato ini memang tenggelam karena gempa dan saat ini dipercaya berada di dasar laut. Namun, pada tahun 1882, sebuah kapal dagang bernama SS Jesmond menemukan sebuah pulau yang sepertinya baru saja muncul dari dasar laut. Pulau itu dipercaya merupakan sisa-sisa peradaban Atlantis karena artefak-artefak yang ditemukan di atasnya.




Menurut legenda, pada tanggal 1 Maret 1882, kapal dagang Inggris seberat 1495 ton bernama SS Jesmond yang mengangkut buah-buah kering sedang dalam pelayaran rutinnya melintasi Samudera Atlantik. Kapal ini berangkat dari Messina, Sisilia, dengan tujuan New Orleans. Seharusnya pelayaran ini hanya menjadi pelayaran rutin bagi para awak, termasuk sang kapten kapal, David Amory Robson.


Pada saat itu, mereka baru saja melewati selat Gibraltar dan berada sekitar 200 mil sebelah barat Madeira dan di sebelah selatan Azores, kurang lebih pada jarak yang sama.


Kemana pun mereka melemparkan pandangan, hanya samudera yang terlihat. Namun, tidak berapa lama kemudian, mereka melihat sesuatu yang lain di permukaan air.


Tidak seperti biasanya, hari itu lumpur tebal terlihat menutupi permukaan air. Bukan itu saja, kapten Robson juga melihat ikan-ikan mati yang diperkirakan berjumlah setengah juta ton tersebar di area seluas 7.500 mil persegi.


Robson mengira sesuatu sedang terjadi di dalam perairan, tetapi ia tidak bisa memastikannya.


Ia memerintahkan sang juru mudi untuk terus menjalankan kapal, melewati jutaan ikan-ikan mati dan lumpur yang tebal.


Keesokan paginya, sesuatu yang aneh terlihat. SS Jesmond, yang saat itu masih berlayar sesuai dengan arah yang telah ditentukan, menemukan sebuah pulau misterius terbentang di hadapannya. Kapten Robson menyadari kalau pulau ini mungkin baru saja muncul dari dalam laut. Ia sudah biasa melewati jalur ini dan tidak pernah melihatnya sebelumnya. Lagipula, petanya menunjukkan kalau wilayah ini tidak memiliki daratan sama sekali.


Pulau itu berukuran besar, sekitar 30 mil dari utara ke selatan. Di atas pulau tersebut, terlihat adanya sebuah gunung yang mengeluarkan asap.


Pada saat itu, Kapten Robson menerima berita dari stasiun pemantau di Azores dan Canary yang melaporkan adanya letusan kecil gunung api bawah laut. Sekarang Robson yakin kalau aktivitas gunung itu telah menyebabkan kematian jutaan ikan dan munculnya lumpur misterius di atas permukaan laut. Karena itu ia berpikir kalau kemunculan pulau misterius di hadapannya mungkin juga dikarenakan aktivitas gunung berapi itu.


Rasa ingin tahu Robson mulai bangkit. Lalu ia memimpin sebuah tim kecil untuk menyelidiki pulau itu.


Ketika ia menginjakkan kaki di pulau itu, ia menemukan kalau tempat itu didominasi oleh basalt hitam dan sedimen tanah yang terbentuk dengan baik. Di atasnya juga terlihat banyak ikan mati, sama seperti di perairan yang mereka jumpai sebelumnya. Permukaan pulau itu kosong, tidak terdapat tanaman ataupun pantai yang berpasir. Selain itu, banyak terdapat celah-celah alami yang mengeluarkan uap secara konstan.


Tidak berapa lama kemudian, tanpa sengaja seorang awak kapal menemukan sebuah benda yang setelah diperhatikan dengan teliti ternyata sebuah mata anak panah.


Sekarang mereka menjadi lebih antusias.


Lalu mereka mulai menggali secara acak dengan semangat hingga kembali menemukan sejumlah mata anak panah bersama dengan pisau-pisau kecil.


Robson segera kembali ke kapal dan mengambil peralatan yang lebih lengkap. Kali ini ia juga membawa 15 orang sukarelawan. Menjelang malam, mereka telah menemukan artefak-artefak lain yang sangat di luar dugaan.


Mereka menemukan sebuah patung wanita yang dipenuhi oleh lumut. Patung itu diukir pada satu sisi batu dan ukurannya sedikit lebih besar dibanding manusia pada umumnya. Lebih jauh ke tengah pulau, mereka menemukan dua buah dinding batu. Di dekatnya, mereka menemukan sebuah pedang yang terbuat dari logam berwarna kuning yang tidak diketahui jenisnya.


Mereka juga menemukan mata tombak, mata kapak, cincin-cincin logam dan keramik-keramik berbentuk burung dan hewan-hewan lain. Lalu, mereka juga menemukan dua buah toples tanah liat besar yang didalamnya berisi sisa-sisa tulang dengan tengkorak manusia. Yang cukup luar biasa adalah penemuan sebuah sarkofagus dengan mumi di dalamnya.


Robson menyadari kalau mereka telah menemukan sisa-sisa peradaban masa lampau. Dan ini cukup luar biasa karena pulau itu sepertinya baru muncul dari dalam laut.


Ia ingin terus melanjutkan pancarian, namun cuaca mulai tidak mendukung sehingga ia memutuskan untuk kembali ke kapal dengan membawa semua artefak yang ditemukannya. Namun, ia berniat untuk kembali lagi. Jadi ia menandai posisi pulau tersebut di catatannya, yaitu 31° 25′ N, 28° 40′ W.


Ia memerintahkan untuk mengangkat jangkar dan melanjutkan perjalanan. SS Jesmond tiba di New Orleans pada tanggal 31 Maret.

Setelah tiba di New Orleans, penemuan pulau dan artefak-artefak misterius tersebut mulai terdengar oleh media. Lalu, sebuah koran lokal memberitakannya hingga kemudian menyebar ke seluruh negara.

Wartawan dari harian New Orleans Times Picayune yang mewawancari Robson menulis kalau ia telah diperlihatkan artefak-artefak yang ditemukan dan tidak merasa kalau benda-benda itu palsu. Wartawan itu juga mengatakan kalau kapten Robson berniat menyumbangkan semua artefak tersebut kepada museum Inggris.

Namun, kemudian semuanya menjadi misteri.

Pada tanggal 19 Mei, Robson diketahui kembali ke Inggris tanpa membawa penemuannya.

Sejak itu pula, keberadaan artefak-artefak tersebut tidak diketahui lagi.

Pada tahun 1940, kantor perusahaan pengapalan yang menaungi SS Jesmond, yaitu Watts, Watts and Company di Inggris, mengalami pengeboman oleh pasukan Jerman sehingga catatan perjalanan kapal SS Jesmond ikut hancur bersamanya. Jadi, para peneliti yang kemudian mencoba untuk menyelidiki klaim Robson tidak bisa menemukan apa-apa lagi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya catatan donasi dari Robson kepada museum Inggris.

Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah kisah penemuan itu hanya rekayasa Robson?

Lawrence Hill yang pernah meneliti mengenai misteri ini cukup percaya dengan kisah Robson. Ia punya teori mengapa artefak tersebut tidak pernah terlihat lagi.

Menurutnya, nama logam kuning pada pedang yang ditemukan oleh Robson adalah Tumbaga, yaitu logam campuran yang terdiri dari 80% emas dan 20% tembaga. Logam jenis ini disebut Plato sebagai Orichalcum yang menurutnya banyak terdapat di Atlantis. Hill juga menyebutkan kalau Robson telah melebur pedang tersebut untuk mengambil emasnya. Ada kemungkinan kalau Robson telah mengurungkan niatnya untuk menyumbangkan penemuannya tersebut. Karena itu artefak-artefak tersebut tidak dapat ditemukan kembali.

Selain itu, pulau misterius yang dilihat oleh Kapten Robson sepertinya juga dilihat oleh Kapten James Newdick, kapten kapal The Westbourne. Saat itu, Kapten Newdick sedang berlayar dari Marseilles menuju New York. Namun, ia mencatat posisi pulau tersebut pada 5º 30′ N, 24º W, tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Ini mengindikasikan kalau pulau itu mengapung atau memang ada dua pulau berbeda yang baru muncul dari dalam laut.

Lalu, peneguhan yang lain datang dari para awak kapal lain yang kurang lebih pada waktu yang sama berlayar melewati wilayah itu. Mereka juga melihat ikan-ikan mati di atas lautan. Kesaksian mereka mengenai ikan-ikan mati itu juga diberitakan di harian-harian lokal.

Jadi, ada beberapa aspek dari kesaksian Robson yang bisa dikonfirmasi.

Mengenai munculnya sebuah pulau dari dalam laut, itu pun bukan sesuatu yang aneh. Peristiwa geologi semacam ini sesungguhnya telah terobservasi beberapa kali. Misalnya, belum lama ini, sebuah pulau tiba-tiba muncul dari dalam laut di lepas pantai Pakistan. Para nelayan setempat melaporkan peristiwa ini pada tanggal 26 November 2010.

Di bawah ini adalah foto-foto satelit dari earthobservatory.nasa.gov yang menunjukkan sebelum dan sesudah kemunculan pulau tersebut.


Di bawah ini adalah screenshot dari permukaan pulau yang diambil oleh para nelayan Pakistan yang sempat mampir ke pulau tersebut.

Menurut NASA, pulau semacam ini memang biasa muncul dan kemudian segera menghilang karena tertelan ombak.

Jadi, kesaksian Kapten Robson mengenai perjumpaannya dengan pulau yang muncul dari dalam laut juga bukan sesuatu yang mustahil. Namun, apakah benar dia telah menemukan sisa-sisa peradaban manusia di dalamnya? Soal ini memang tidak bisa dikonfirmasi oleh bukti lain selain kesaksian Robson dan wartawan yang mewawancarainya.

Klaim mengenai Atlantis sendiri datang dari Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias.

Jika Atlantis benar-benar ada dan bukan hanya karangan Plato, maka lokasi yang paling mungkin memang tempat dimana SS Jesmond melihat pulau misterius tersebut. Menurut Plato, Atlantis terletak di seberang Pilar-Pilar Herkules yang merupakan sebutan kuno untuk Selat Gibraltar.

Jika pulau yang dilihat Robson memang bagian dari peradaban Atlantis, mungkinkah suatu hari ia kembali muncul dan menjawab seluruh keraguan kita?
http://xfile-enigma.blogspot.com/2011/05/petualangan-kapal-ss-jesmond-dan.html

Sunday, December 11, 2011

Mystery Spot - Penjelasan

Sesuatu yang aneh terjadi di tempat yang disebut Mystery Spot. Konon di tempat itu, hukum gravitasi tidak lagi berlaku. Kita bisa berdiri di atas dinding rumah dan tidak terjatuh. Bola mengalir ke tempat yang lebih tinggi. Bahkan tinggi badan kita bisa terlihat berubah-ubah. Benarkah ada tempat semacam itu di dunia? Apa yang menyebabkan terjadinya anomali seperti itu? Ini jawabannya.




Banyak tempat di dunia, terutama Amerika Serikat yang dijuluki Mystery Spot. Yang paling terkenal adalah di St.Ignace (Michigan), Santa Cruz (California), Oregon Vortex (Oregon) dan Spook hill (Florida).


Di tempat-tempat ini, para pemandu wisata akan menceritakan mengenai sebuah titik dimana hukum gravitasi tidak lagi berlaku. Jika kita masuk ke dalam rumah yang ada di titik tersebut, kita bisa berdiri di dindingnya tanpa tejatuh. Air atau bola akan mengalir ke arah yang lebih tinggi dan seseorang bisa berdiri di sudut-sudut yang mustahil. Bahkan seseorang bisa terlihat lebih pendek atau tinggi di tempat itu. Sepertinya sebuah fenomena yang mustahil.


Jika kalian bertanya kepada pemandu wisata, maka mereka akan mengatakan kepada kalian kalau fenomena yang terjadi di tempat itu berada di luar jangkauan sains dan muncul karena adanya aktifitas UFO atau paranormal.

Namun, kenyataannya ternyata tidak seperti itu.

Mystery Spot mungkin adalah salah satu fenomena yang paling banyak disalahartikan sehingga seringkali dikaitkan dengan peristiwa mistis. Namun, tempat ini sesungguhnya hanyalah sebuah atraksi turis yang sengaja dibangun. Karena itu ketika kita mengunjunginya, kita diwajibkan untuk membeli tiket, persis seperti dunia fantasi atau taman hiburan.


Setelah kita membeli tiket dan masuk, kita akan dibawa ke sebuah rumah yang menjadi Mystery Spot. Sebelum kita dibawa masuk ke dalam rumah, sang pemandu wisata akan berbicara soal fenomena anti gravitasi yang dibumbui dengan sedikit legenda mengenai UFO atau peristiwa paranormal lainnya. Sampai pada tahap ini, pikiran kita akan dipenuhi oleh berbagai imajinasi yang akan menambah kuat persepsi di dalam pikiran kita.

Nah, ketika kita diajak masuk ke dalam rumah, kita akan mengalami sendiri keajaiban-keajaiban mystery spot yang telah melegenda itu.

Bagaimana bisa hukum gravitasi tidak berlaku di tempat itu? Bagaimana cara mereka membuatnya?

Jawabannya cukup sederhana.

Sama seperti Gravity Hill yang pernah saya posting sebelumnya, fenomena yang terjadi pada Mystery Spot sesungguhnya terjadi karena ilusi visual yang muncul akibat kemiringan yang sedemikian rupa. Dalam kasus ini, rumah yang disebut sebagai Mystery Spot dimiringkan dengan sudut sekitar 20-25 derajat.

Untuk menambah kuat persepsi, sepanjang jalan menuju rumah, dibuat landscape yang menunjukkan seakan-akan terdapat anomali gravitasi di seluruh lokasi tersebut.


Lalu, interior di dalam rumah seperti perabot, lantai, dinding dan langit-langit, diatur sedemikian rupa sehingga seseorang yang berada di dalam akan memiliki persepsi kalau rumah itu sesungguhnya tidak miring.

Inilah yang menyebabkan seseorang bisa berdiri di dinding rumah tanpa terjatuh dan air bisa terlihat seperti mengalir ke tempat yang lebih tinggi.

Ilustrasi bagaimana seseorang bisa berdiri di dinding rumah tanpa terjatuh


Ilustrasi bagaimana air atau bola bisa mengalir ke tempat yang lebih tinggi

Lihat contoh lain di bawah ini.
Perhatikan orang-orang yang berdiri di luar rumah itu. Dengan melihat mereka, kita segera mengetahui kalau rumah itu sesungguhnya miring ke kiri. Ini karena posisi berdiri mereka berfungsi sebagai patokan horizontal bagi kita. Jadi, ketika kita melihat pria di dalam rumah berdiri di dinding tanpa terjatuh, segala sesuatu terlihat wajar bagi kita.
Namun, bayangkan jika sebuah dinding dipasang dan menghalangi pandangan kita keluar rumah. Kita tidak lagi memiliki patokan horizontal untuk menentukan kemiringan rumah. Pastilah kita mengira sebuah mukjizat sedang terjadi karena teman kita bisa dengan mudah berdiri di dinding rumah seperti spiderman.

Sederhana kan?
Walaupun teknik ilusi ini telah diketahui umum, namun tetap saja tidak mengurangi keunikannya. Bahkan tempat ini menjadi salah satu tempat favorit bagi para dosen psikologi untuk menjelaskan kepada mahasiswanya mengenai ilusi dan persepsi.

Menurut William Prinzmetal, seorang profesor psikologi dari Berkeley University, Mystery Spot menjadi menarik karena adanya hasrat dari manusia untuk menentukan orientasi horizontal ataupun vertikal sehingga mereka akan segera mengambil sebuah patokan jika mereka tidak bia melihat batas horizon bumi.

"Kita ini benar-benar makhluk visual," Katanya. "mekanisme di dalam tubuh kita yang bertanggung jawab untuk menentukan horizontal dan vertikal paling terpengaruh oleh apa yang kita lihat. Jika konteks itu dikacaukan, maka patokan kita tentang horizontal dan vertikal juga ikut menjadi kacau."

Menurut Prinzmetal, bahkan walaupun ia sudah mengetahui rahasianya, ia masih saja terkagum-kagum setiap kali mengunjungi rumah itu.

Dari banyaknya lokasi Mystery Spot di Amerika, rata-rata mengklaim kalau lokasi mereka adalah yang pertama berdiri. Namun, berdasarkan hasil penelitian, ditemukan kalau Mystery Spot yang pertama adalah yang terdapat di Oregon Vortex yang didirikan tahun 1930an.

Setelah itu rumah anti gravitasi lain mulai bermunculan di seluruh Amerika Serikat, kemungkinan meniru Oregon Vortex karena kemiripan desain yang sangat luar biasa. Bahkan cerita legenda yang menyertainya pun sama di antara berbagai Mystery Spot tersebut. Hal ini tentu saja menimbulkan tuntutan hukum diantara para pemiliknya.
http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/12/mystery-spot-penjelasan.html

Misteri Gravity Hill - Penjelasan

Di beberapa tempat di dunia, ada wilayah-wilayah yang sepertinya tidak mengikuti aturan hukum gravitasi yang universal. Wilayah ini sering disebut dengan Gravity Hill atau Magnetic Hill.




Di Gravity Hill, jika kita menghentikan mobil di tengah jalan dan melepas remnya, maka, perlahan-lahan mobil tersebut akan bergerak sendiri meluncur ke jalan yang menanjak. Jika kita menuangkan air ke tengah jalan, maka air tersebut akan mengalir ke arah jalan yang menanjak. Seakan-akan, gravitasi tidak berfungsi di tempat ini.


Banyak orang menyamakan Gravity Hill dengan Mystery Spot, padahal keduanya jelas berbeda. Mystery Spot adalah sebuah tempat atraksi turis di Santa Cruz, California yang dibuka tahun 1939. Di Mystery Spot, seperti yang ada di Santa Cruz contohnya, ada rumah dan ada atraksi-atraksi yang menunjukkan bahwa hukum gravitasi tidak berlaku. Di Mystery Spot, seseorang dapat berdiri di dinding sebuah rumah dan tidak akan terjatuh.


Sedangkan Gravity Hill hanyalah berupa wilayah atau jalan yang panjang, tidak ada atraksi atau tempat penjualan tiket. Satu-satunya atraksi di Gravity Hill adalah melihat mobil bergerak ke jalan yang menanjak.



Beberapa lokasi atraksi turis yang mirip dengan Mystery Spot antara lain adalah St.Ignace di Michigan dan Oregon Vortex di Oregon. Sedangkan lokasi yang mirip dengan Gravity Hill terdapat di seluruh dunia. Mulai dari Amerika, Skotlandia, Italia, Kanada, Jepang, Korea hingga gunung Kelud di Indonesia. Lokasi-lokasi ini telah menarik jutaan orang setiap tahunnya untuk menikmati apa yang disebut dengan sensasi gravitasi.


Pada tulisan kali ini, saya hanya akan membahas mengenai Gravity Hill. Mengenai Mystery Spot akan saya bahas pada kesempatan yang lain.


Banyak teori yang telah diajukan mengenai Gravity Hill, mulai dari melengkungnya gravitasi bumi, adanya sumber magnetik yang mengganggu gravitasi hingga teori yang berbau mistis.


Namun, pertanyaannya adalah, apakah fenomena Gravity Hill merupakan sebuah pembangkangan terhadap Hukum Gravitasi ?


Apakah Isaac Newton lupa menambah catatan kaki di dalam hukum gravitasi universal yang diciptakannya ?


Jawabannya adalah : tidak !


Hukum gravitasi tetap berlaku di tempat ini. Bahkan Gravity Hill menunjukkan unggulnya hukum Gravitasi dibanding pengamatan dan persepsi manusia. Di Gravity Hill, terbukti bahwa persepsi tidak sama dengan realita.


Jadi, apa yang menyebabkan fenomena ini sebenarnya ?


Jawabannya adalah Ilusi Optikal atau Ilusi Visual. Teori ini telah diuji coba oleh para ilmuwan dan dianggap sebagai penjelasan yang paling akurat.


Ilusi optikal sering digunakan oleh para pesulap atau ilusionist untuk menciptakan efek-efek yang membuat kita takjub seperti membuat gajah menghilang di tengah panggung atau memunculkannya kembali.


Namun, ilusi optikal yang ada di Gravity Hill tidak tercipta akibat pengaturan dan desain manusia. Alam dengan caranya yang unik memutuskan untuk memberikan sedikit hiburan kepada manusia.


Percaya atau tidak, di wilayah Gravity Hill, susunan pepohonan, jalan, arah pandang dan horizon (tapal batas) bekerja sama untuk menciptakan ilusi yang luar biasa, saking luar biasanya sehingga mata kita tertipu dan persepsi kita dibelokkan.


Maksud saya adalah, ilusi yang diciptakannya membuat jalan raya yang menurun terlihat seperti menanjak.


Jadi ketika kita mematikan mesin mobil dan melepas rem, mobil itu sesungguhnya patuh kepada hukum gravitasi dengan bergerak mengikuti jalan yang menurun. Tetapi mata kita membangkang terhadap realita. Kita melihat jalan yang menurun itu seperti jalan yang menanjak.


Apa buktinya ?


Saya tahu memang sangat sukar bagi kita untuk menerima penjelasan ini. Tapi kesimpulan ini telah dikonfirmasikan oleh pengujian dan pengukuran dengan teknologi canggih.


Fisikawan Brock Weiss dari pennsylvania State University berkata : "Jalur jalan yang ada di tempat itu memiliki lekuk yang memberikan efek seakan-akan jalur itu menanjak. Ini ditambah lagi dengan posisi pohon di sekitarnya dengan horizon yang membengkok yang akhirnya bercampur aduk dan menipu mata kita."


Bagi mata kita, sebuah jalan terlihat seperti menanjak. Namun pengukuran yang dilakukan, dengan GPS misalnya, menunjukkan bahwa jalan itu sesungguhnya menurun.


Faktor terpenting dari penciptaan ilusi ini adalah horizon atau tapal batas yang terganggu. Tanpa adanya horizon, maka melihat apakah sebuah jalan menanjak atau menurun akan menjadi sangat sulit.


Untuk mempermudah kalian memahaminya, saya menemukan ilustrasi yang sangat bagus mengenai ilusi ini. Gambar-gambar di bawah ini dibuat oleh seorang Jepang bernama Akiyoshi.


Lihatlah gambar-gambar di bawah ini. Ingat yang saya tulis di atas, bahwa Horizon atau tapal batas sangat penting dalam penciptaan ilusi ini.


Jika kita melihat gambar di sebelah kiri di bawah ini, maka kita akan melihat jalan raya itu seperti menanjak. Tapi ketika kita menambah horizon seperti di gambar sebelah kanan, maka jalan raya itu akan terlihat menurun.



Sekarang lihat gambar di bawah ini :


Jalan yang dekat dengan kita (yang lebar di bawah kotak) terlihat menurun di gambar sebelah kiri. Tapi ketika kita menambah pemandangan atau landscape tambahan di kanannya seperti yang terlihat di gambar kanan, maka jalan yang dekat dengan kita menjadi seperti menanjak. Can u see it ?



Kembali pada gambar di atas yang sebelah kiri. Pada gambar itu jalan rayanya berbentuk cekung, Karena itu jalan raya yang terdekat dengan kita akan terlihat seperti menurun, namun jika bentuk jalannya kita ubah menjadi cembung seperti di bawah ini, maka jalan raya yang terdekat dengan kita (yang lebar di bagian bawah kotak) akan terlihat seperti menanjak. Sekali lagi, can u see that ?



Nah, sekarang inilah contoh-contoh Gravity Hill di dunia nyata :


Jalan di bawah ini ada di Magnetic Hill, Canada. Jalan yang ada di dekat kita yang lebih lebar terlihat seperti menurun, walaupun sebenarnya tidak.



Di bawah ini adalah jalan yang ada di Ariccia, Itali. Jalan raya yang di dekat kita terlihat seperti menurun, sedangkan jalan yang di ujung terlihat seperti menanjak. Padahal sebenarnya tidak.



Gambar di bawah ini berasal dari jalan bercabang di Montagnaga, Italia. Jalan di cabang kanan terlihat seperti menanjak, Padahal sebenarnya tidak. Yang benar adalah jalan di kiri yang menurun, sedangkan jalan di sebelah kanan rata. Amazing right ?



Sekali lagi, persepsi tidak sama dengan realita. Gravity Hill jelas membuktikan hal itu.
http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/12/misteri-gravity-hill-penjelasan.html

Nokia Dari Masa Ke Masa

1982
Mobira Senator. Ponsel pertama Nokia dengan menggunakan jaringan NMT. Ponsel ini hanya dapat digunakan di dalam mobil.



1987
Mobira Cityman 900. Telepon genggam portabel Nokia masih dengan jaringan NMT.



1992
Nokia 101. Penggunaan handset pertama kali berbentuk "candy bar".



1992
Nokia 1011. Ponsel portabel digital dengan jaringan GSM.



1994
Nokia 232. Ponsel pertama yang didukung layanan data, faks dan SMS.



1996
Nokia 9000 Communicator. Ponsel pertama lengkap dengan faks, kalender, email dan internet.



1996
Nokia 8110. Disebut juga Nokia pisang. Ini adalah ponsel pertama Nokia yang berbentuk slide.



1997
Nokia 3810. Ponsel pertama yang didisain khusus untuk konsumen Asia.



1998
Nokia 5100. Ponsel pertama dimana pengguna dapat mengubah-ubah chasing HP.



1998
Nokia 6110. Ponsel seri 6xxx pertama yang ditargetkan untuk kalangan bisnis. Ini juga model Nokia pertama dengan game di dalamnya, yakni Snake.



1998
Nokia 5110. Ponsel pertama dimana pengguna dapat memilih game. Ponsel ini terkenal dengan sebutan 'HP sejuta umat' karena lebih mudah dan lebih terjangkau oleh masyarakat.



1999
Nokia 8210. Ponsel fashion pertama Nokia yang diluncurkan bekerjasama dengan Kenzo.



1999
Nokia 3210. Ponsel pertama dengan antena internal.



2001
Nokia 6310. Ponsel yang tahan banting dan simpel. Ini juga ponsel Nokia pertama yang memakai konektivitas bluetooth.



2001
Nokia 7650. Ponsel GSM dengan kamera yang terintegrasi dan seri 60 smartphone.



2002
Nokia 3650. Ini adalah ponsel pertama yang dilengkapi peralatan untuk mengambil video.



2003
Nokia 7200. Ponsel lipat (flip) pertama Nokia.



2003
Nokia 6108. Ponsel layar sentuh (touch screen) pertama Nokia.



2004
Nokia 7610. Ponsel berkamera pertama dengan piksel berukuran mega.



2005
Nokia meluncurkan ponsel L'Amour Collection, yakni Nokia 7360, Nokia 7370, dan Nokia 7380, bagi kalangan 'fashionista'. Disain produk ini memenangi penghargaan disain terbaik dari para Desainer Industri di Amerika tahun 2006.



2005
Nokia 8800. Disain Nokia pertama yang menggunakan stainless steel dan kaca.



2005
Nokia meluncurkan ponsel N Series, ponsel multimedia tingkat tinggi.



2005
N 90. Ponsel berkamera pertama di dunia yang dilengkapi dengan optik Carl Zeiss dan engsel menikung layaknya handycam.



2005
Nokia meluncurkan produk E Series, yang dikhususkan untuk para pebisnis.



2005
Nokia N 92. Ponsel pertama yang dilengkapi dengan DVB-H untuk melihat dan
merekam tayangan televisi.



2006
Nokia N 80. Merupakan handset pertama yang memiliki teknologi UPnP (Universal Plug and Play) yang memungkinkan pengguna dapat menggunakan UPnP sebagai remote control untuk swap konten via Wi-Fi di antara PC, perlengkapan audio dan TV.



2006
Nokia N95. Ini adalah telepon pertama Nokia dengan kemampuan GPS di dalamnya. Disain ponsel ini menerima penghargaan Red Dot pada tahun 2007.




2007
Nokia 1208. Ponsel ini didisain khusus untuk masyarakat yang tinggal di pedesaan dan terpencil. Ponsel ini terkenal dengan keawetannya.



2007
Nokia 7900 Prism. Ponsel pertama yang mengadopsi layar organik LED.



2007
Nokia N82. Ponsel yang dilengkapi dengan Xenon Flash. Dapat dipakai untuk mengambil gambar dalam kondisi sedikit cahaya.



2007
Nokia 3110 Evolve. Model ini menggunakan bio-cover yang 50 persen lebih materinya dari bahan yang dapat diperbaharui.



2008
Nokia membuat konsep ulang. Membuat ponsel berbahan daur ulang aluminium dari kaleng, chasing dari plastik botol minuman, dan karet keypad dari ban bekas.



2008
Nokia 5800 XpressMusic. Ponsel Nokia yang jago untuk soal musik dengan layar sentuh.



2008
Nokia E71. Ponsel Nokia teramping di dunia dengan keyped qwerty.



2009
N 97. Ponsel yang terhubung dengan internet setiap saat.
 

: http://haxims.blogspot.com/2009/10/nokia-dari-masa-ke-masa.html#ixzz0dniKoItE